Syahrani selaku Pj Sekda Barito Selatan menyebutkan bahwa Daerahnya yakni Barsel itu unik dan toleransi umat beragama sangat tinggi, sebab satu rumah bisa tiga Agama berbeda.
Ia sangat berharap kepada seluruh mahasiswa IAIN yang telah melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di wilayah Barsel, menceritakan kepada semua orang, bahwa toleransi antar umat beragama sangat tinggi.
“Tidak ada ribut soal agama walaupun satu rumah bisa ada tiga agama berbeda, itu sudah biasa, karena masing-masing memiliki rasa toleransi. Jadi kepada para mahasiswa KKN, jadikan ini pengalaman berharga dan ceritakan kepada semua orang untuk menjadi contoh” ucap Syahrani.
Ia mengatakan, semua itu karena rasa toleransi antar umat beragamanya sangat tinggi, sifat dan kearifan lokal yang menjaga semangat gotong royong juga berperan penting memberikan dampak memunculkan rasa saling peduli antar sesama masyarakat.
“Selain itu rasa kekeluargaan dan gotong royong disini juga masih terjaga, karena lestarinya budaya di tengah-tengah masyarakat,” beber dia.
Ditempat yang sama, mewakili Rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Palangka Raya, Kepala Biro AUAK IAIN, Abdul Rahman, mengapresiasi tingginya toleransi antar umat beragama di Barsel.
Bahkan, lanjut dia, Barito Selatan salah satu miniatur Indonesia yang sesungguhnya dan patut dijadikan contoh bagi daerah-daerah lainnya di Indonesia.
“Ini patut dicontoh, apalagi seperti cerita pak Sekda tadi, tiga agama dalam satu rumah tapi damai dan aman saja, itu merupakan Indonesia yang sesungguhnya,” ucap dia.
Ia menambahkan, sebanyak 150 mahasiswa dari IAIN Palangka Raya, IAIN Jember, Jawa Timur, IAIN Palopo, Sulawesi Selatan dan STAIN Bengkalis, Provinsi Riau yang telah menyelesaikan KKN.
KKN mereka tersebar di 15 Desa, didua kecamatan di Barsel, yakni Kecamatan Dusun Selatan dan Kecamatan Gunung Bintang Awai.