Wakil Bupati Barito Selatan, Ibu Satya Titiek Atyani Djoedir menyebutkan dalam pencegahan stunting diperlukan intervensi gizi konvergen.
Hal tersebut disampaika beliau saat membuka rencana aksi ketiga konvergensi percepatan penurunan stunting (KP2S) dengan tema rembuk stunting di aula Setda Barsel Rabu lalu.
Ibu Wakil Bupati juga mengatakan berdasarkan, data operasi timbang pada tahun 2021 ini dari 3.753 balita sebanyak 895 atau 23,85 persen pendek dan sangat pendek atau stunting.
Terkait itu, beliau mendukung dan mengapresiasi dilaksanakan rencana aksi ke tiga konvergensi percepatan penurunan stunting di Barsel.
“Pencegahan stunting memerlukan intervensi gizi yang konvergen, artinya mencakup intervensi gizi spesifik atau menanggulangi faktor penyebab langsung dan sensitif penyebab tidak langsung,” kata Ibu Wakil Bupati Barsel.
Menurut beliau, hal tersebut merupakan kunci perbaikan gizi tumbuh kembang anak dan pencegahan stunting untuk memastikan konvergensi.
Melalui kegiatan ini diharapkan komitmen semua agar hasil rembuk ini dapat disusun rencana intervensi gizi terintegritas penurunan stunting, sehingga dimasukan dalam renja RKPD tahun berikutnya.
“Dengan demikian target indicator pembangunan bidang kesehatan dalam hal ini penurunan stunting pada anak di bawah 2 tahun bisa tercapai,” ucap beliau.
(sumber : borneonews/e:is)